KOTA JOGJA: Tari Gambyong merupakan tarian khas dari Jawa Tengah. Konon Tari Gambyong tercipta dari nama seorang penari jalanan bernama Gambyong. Penari dengan wajah cantik jelita tersebut hidup pada zaman Sinuhun Paku Buwono IV pada 1788 hingga 1820.
Karena kecantikan dan keahlianya dalam menari tersebut, tak heran ia menjadi terkenal. Sejalan dengan berjalanya waktu, akhirnya tarian yang Gambyong bawakan tersebut dikenal dengan Tari Gambyong.
Tarian ini merupakan tarian tentang remaja putri yang beranjak dewasa. Hal tersebut diungkapkan Yunita Sulistiowati (24 tahun), penari Gambyong pada acara Festifal Seni Tradisi di Universitas Islam Negeri Yogyakarta (28/03/2009).
"Dalam tarian ini bercerita tentang remaja putri yang beranjak dewasa yang sedang merias diri", tambah Yunita.
Tari Gambyong dimainkan beberapa pemain, bisa dua atau empat pemain. Pada setiap pertunjukan, Tari Gambyong ini selalu dibuka dengan gending pangkur. Gamelan yang dipergunakan biasanya meliputi gender, penerus gender, kenong, kempul, gong dan kendang. Tetapi selaras dengan kemajuan zaman, pengiring tari gambyong saat ini telah berbentuk digital (kaset atau CD).
Tari yang menuntut keluwesan seorang penari ini bisa dibilang dalam perkembanganya sangat pesat. Tari Gambyong merupakan tari yang cukup diminati masyarakat.
Pada Tari Gambyong ini, mempunyai nilai estetis yang cukup tinggi. Dalam Tari ini harus terlihat suatu keharmonisan dan keselarasan antara gerak dan ritme. Penari harus mampu menjiwai gerakan sehingga akan muncul ekspresi yang sempurna.