Senin, 09 Agustus 2010

Bus Masa Depan, Tidak Menambah Macet

Metrogaya - Negeri China disebut mengalami banyak kemajuan selama satu dekade ini. Kini, Negeri Tirai Bambu tersebut mampu menggantikan Amerika Serikat sebagai negara paling banyak memproduksi gas rumah kaca.

Namun, negeri ini tak berdiam diri. China terus berusaha dan memikirkan cara untuk mengatasi masalah polusi dan kemacetan. Negeri padat penduduk ini mempunyai satu ide gila untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya membangun armada bus yang tidak 'menyumbang' kemacetan'.

Bus besar ini rencananya dapat melintasi mobil atau mungkin mobil yang dapat melintas di kolong bus. Untuk penumpang, anda harus naik ke lantai dua. Dan mungkin untuk yang satu ini perlu halte khusus.

Dalam upaya penyelamatan lingkungan, 'go green' dan mengurangi kemacetan tanpa harus menggusur bangunan untuk melebarkan jalan, perusahaan Shenzhen Huashi Future Parking Equipment sedang mengembangkan "3D Express Coach", bus cepat tiga dimensi.

Inovasi ini memungkinkan mobil-mobil -- dengan ketinggian maksimal 2 meter melewati kolong bus, ketika kendaraan itu berjalan. Lalu, di mana penumpangnya? Bagian atas bus dirancang sedemikian rupa untuk mengangkut penumpang.

Menurut China Hush, "3D Express Coach", juga ramah lingkungan. Ia tak menggunakan bahan bakar fosil, yang tak hanya makin langka tapi juga tak ramah lingkungan.

Bus canggih ini akan menggunakan energi kombinasi dari listrik dan energi matahari. Bus yang mirip trowongan ini bisa berjalan dengan kecepatan sampai 60 kilometer per jam dan mengangkut 1.200 hingga 1.400 penumpang.

Konstruksi trayek pertama sepanjang 115 mil akan dibangun di Distrik Mentougou, Beijing. Ini bukan lagi proyek impian. Sebab, pembangunannya akan dimulai akhir 2010.

Direktur Huashi Future Parking Equipment, mengklaim sistem ini relatif murah dan singkat. Hanya butuh waktu setahun dengan biaya 'hanya' memerlukan biaya 500 juta yuan atau US$73 juta untuk membangun sistem transportasi futuristik ini

Tampaknya konsep ini sangat cocok diterapkan di Jakarta. Di mana banyak kendaraan yang melewati jalur busway untuk menghindari kemacetan. (hd/suaramedia.com)