Add caption |
Walaupun masyarakat Muslim dari luar negeri tidak diragukan lagi sudah lama mengunjungi Kepulauan Indonesia, namun baru abad 15 16, Agama Islam menancapkan pengaruhnya terhadap Budaya Trandisonal Jawa. Para misionaris Muslim mulai meningkatkan aktivitasnya di Jawa di awal abad 14, bersamaan dengan mulai runtuhnya Kerajaan Hindu terbesar di jawa, MOJOPAHIT. Bermula dari Kota kota pesisir utara Pulau Jawa, diantaranya GRESIK dan SURABAYA, Agama Islam mulai menyebar dengan cepat dan pengaruhnya sedemikian besar sampai terbentuklah negara Islam yang berpusat di DEMAK, sebuah kota pesisir utara Jawa Tengah. Dua puluh lima tahun kemudian, Kerajaan MOJOPAHIT benar benar runtuh dan pengaruh kekuatan kerajaan Islam di Demak semakin luas ke arah Barat. Hal ini tidaklah lepas dari peranan Para WALI, pembawa agama Islam yang sangat karismatik dan berpengaruh, yang mengajarkan Agama Islam ke seluruh Pulau Jawa. Karena karisma dan Pengaruhnya, maka masyarakat Jawa memberikan gelar kepada Para Wali dengan sebutan SUNAN, nama nama mereka menjadi Legenda dan bahkan Makam mereka sering dikunjungi oleh masyarakat muslim untuk berziarah.
Menurut tradisi dan keyakinan masyarakat muslim Jawa, ada sembilan Wali yang berperan di dalam menyebarkan agama Islam di Jawa, sehingga mereka dikenal dengan sebutan WALI SONGO (Wali Sembilan). Maklum Wali Songo beserta peninggalan sejarahnya, yang berjumlah sembilan itu tersebar di seluruh pesisir utara Pulau Jawa dari Surabaya sampai Banten.
Daftar Nama WALI SONGO beserta tempat Makamnya | ||
No. | Nama Sunan | Lokasi |
1. | Syeh Maulana Malik Ibrahim | Gresik |
2. | Sunan Ampel (Raden rachmat ) | Surabaya |
3. | Sunan Giri (Raden Paku) | Gresik |
4. | Sunan Bonang (Raden Machdum Ibrahim) | Tuban |
5. | Sunan Drajat (Raden Qosim) | Paciran - Lamongan |
6. | Sunan Kudus (]a’far Shodiq) | Kudus |
7. | Sunan Kalijaga (Raden Mas Sa’id) | Kadilangu - Demak |
8. | Sunan Muria (Raden Umar Said) | Colo Mt. Muris - Kudus |
9. | Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) | Mt. Sembung - Cirebon |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi para Wali, makam para Wali dibuat sedemikian rupa sehingga berkesan suci, kelihatan menarik, indah dengan arsitekturnya yang artistik sehingga sangat menarik bagi para pengunjung yang berziarah.
BENTUK DAN TRADISI PENYEMBAH KUBURAN OLEK JUHHAL MUSLIMIN INDONESIA,
BalasHapus